Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kediri nomor urut 1, Vinanda Prameswati dan KH. Qowimuddin Thoha (Gus Qowim), menggelar acara Silaturahmi Kebangsaan di Lapangan Gajahmada, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, pada Rabu malam (9/10/2024). Acara ini menjadi momentum penting dalam kampanye mereka menjelang Pilkada yang akan berlangsung pada 27 November 2024.
Hadir sebagai tamu istimewa, penceramah kondang KH. Miftah Maulana Habiburrahman, atau lebih dikenal dengan Gus Miftah, yang turut menyampaikan orasi kebangsaan. Acara ini juga dimeriahkan oleh grup pelawak Cak Percil Cs, serta dihadiri oleh sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh politik Kota Kediri.
Dalam ceramahnya, Gus Miftah menekankan pentingnya menjaga silaturahmi di tengah keberagaman masyarakat. Ia juga mengutarakan dukungannya terhadap pasangan Vinanda dan Gus Qowim yang menurutnya mendapat restu langsung dari Presiden terpilih, Prabowo Subianto. “Kulo diamanahi songko Jakarta. Mbak Vinanda calone pak Prabowo, makane kulo teko mriki,” ujar Gus Miftah, disambut tepuk tangan meriah ribuan hadirin.
Gus Miftah juga menegaskan bahwa meskipun pilihan politik berbeda, persatuan dan kesatuan bangsa harus tetap dijaga. Ia mengajak masyarakat untuk tidak terpecah hanya karena perbedaan pandangan politik. “Besok beda pilihan tetep kudu akur,” ujarnya, memberikan pesan penting di tengah kampanye yang seringkali memanaskan suhu politik.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Miftah juga menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada Presiden Jokowi atas dedikasinya selama dua periode memimpin Indonesia. Namun, ia juga menyambut optimisme terhadap kepemimpinan Prabowo Subianto yang diprediksi akan membawa perubahan positif bagi bangsa ke depan. “Terima kasih Pak Jokowi. Selamat datang Pak Prabowo,” katanya.
Gus Miftah juga menyampaikan pesan moral kepada masyarakat Kediri, mengajak mereka untuk lebih banyak melihat kebaikan orang lain daripada kesalahan. Ia mencontohkan bagaimana Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto kerap kali dikritik dari sisi fisik mereka, padahal banyak kebijakan dan amal baik yang mereka lakukan bagi bangsa. “Melihat orang lain dari amal dan akhlaknya, jangan dari fisiknya saja,” tegasnya.
Lebih lanjut, Gus Miftah juga bercerita tentang perjuangan Prabowo Subianto di masa lalu, termasuk ketika Prabowo mengalami cedera kaki saat bertugas dalam Operasi Seroja di Timor-Timor. “Pak Prabowo cedera karena membela negara. Kita harus menghormati perjuangan beliau,” tambahnya.
Selain memberikan ceramah, Gus Miftah juga mengajak ribuan warga yang hadir untuk bersama-sama bersholawat dan mengikuti lomba syiiran yang ia pandu. Dalam lomba tersebut, masyarakat ditantang untuk membuat syiir tentang Presiden Jokowi, Prabowo, dan Vinanda. Beberapa syiir yang diciptakan oleh Gus Miftah sendiri menjadi sorotan karena menggugah semangat kebangsaan dan persatuan.
Salah satu syiir yang dilantunkan Gus Miftah berbunyi:
“Joko Tingkir minumnya kopi,
Kopi ditanam di pinggir kali,
Ayo bersyukur tentang negeri ini,
Matur nuwun Bapak Jokowi.”
Syiir lainnya yang dipersembahkan untuk Prabowo dan Vinanda juga mendapat apresiasi dari warga. Dengan cara yang humoris, Gus Miftah berhasil mengajak masyarakat Kediri untuk tetap kompak dan rukun dalam menghadapi Pilkada mendatang.
Sementara itu, Vinanda Prameswati mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kehadiran dan dukungan dari Gus Miftah, yang menurutnya menjadi bentuk amanat dari Prabowo Subianto. “Kami sangat berterima kasih dan bangga. Kehadiran Gus Miftah memberikan semangat tambahan bagi kami,” ujar Vinanda.
Vinanda dikenal sebagai Ketua Relawan Suket Teki Nusantara (RSTN), sebuah organisasi sosial bentukan Presiden Jokowi, telah lama berkiprah dalam kegiatan sosial dan kemasyarakatan. Kehadirannya dalam Pilkada Kediri diyakini sebagai wujud amanat dari para pemimpin bangsa.
Gus Qowim, calon Wakil Wali Kota yang berpasangan dengan Vinanda, juga menyambut antusias dukungan yang diberikan. Ia berharap kebersamaan yang terbangun melalui acara silaturahmi ini dapat terus terjaga, sehingga Kota Kediri tetap menjadi wilayah yang damai dan harmonis.
Acara Silaturahmi Kebangsaan ini diakhiri dengan sholawatan bersama dan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Gus Miftah. Ribuan masyarakat yang hadir tampak antusias mengikuti seluruh rangkaian acara, yang tidak hanya berisi pesan-pesan politik tetapi juga mengajarkan pentingnya menjaga kerukunan antarwarga.
KK

