Cybernews24 - Kota Mojokerto - Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mendorong agar para guru khususnya guru ekonomi SMA-SMK di Mojokerto Raya dapat menjadi agen literasi ekonomi di sekolah masing-masing.
“Artinya, di tangan panjenenganlah bekal bagi generasi penerus bangsa ini kami titipkan. Panjenenganlah yang bisa mentransfer ilmu, khususnya ekonomi, yang sangat dibutuhkan saat ini. Apalagi saya sebagai kepala daerah mendapatkan tugas khusus dari Presiden untuk menjaga ekonomi di daerah masing-masing," kata wali kota saat menutup kegiatan Literasi Jasa Keuangan Inklusif bagi guru SMA dan SMK se-Mojokerto Raya di Ruang Sabha Mandala Madya, Balai Kota Mojokerto, pada Selasa (5/8).
Ning Ita sapaan akrab wali kota juga memberikan gambaran terkait berbagai kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Mojokerto guna menjaga menjaga pergerakan ekonomi di tengah tantangan kondisi geopolitik global dan situasi ekonomi nasional yang sedang kurang menguntungkan.
"Kalau Bapak Ibu melihat kenapa di Kota Mojokerto ada saja kegiatannya, ya ini akal-akalan wali kota supaya ekonomi tidak mundur. Karena kita tidak punya potensi alam besar, maka event-event seperti ini penting agar ekonomi di bawah tetap bergerak," tuturnya.
Selain itu, Wali Kota menekankan peran koperasi, khususnya Koperasi Merah Putih, dalam mendukung pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat di tingkat kelurahan sesuai arahan Presiden. Upaya ini diharapkan mampu memperkuat daya saing dan produktivitas ekonomi lokal, sejalan dengan Asta Cita Nasional, Nawa Bhakti Satya Jawa Timur, dan Panca Cita Kota Mojokerto.
Dengan adanya kegiatan ini para guru diharapkan memiliki pemahaman komprehensif mengenai ekosistem jasa keuangan di Indonesia, mulai dari kebijakan, mekanisme industri, hingga perlindungan konsumen. Diharapkan para guru dapat menyebarluaskan pengetahuan ini kepada para siswa, sehingga literasi keuangan dapat ditanamkan sejak dini di lingkungan sekolah.
Acara ini diprakarsai oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopukmperindag) Kota Mojokerto dengan menghadirkan para narasumber dari Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jawa Timur, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Surabaya serta dari sektor perbankan.
Pewarta : RD